Kamis, 24 November 2011

Aku memang tidak seperti yg kamu kira,
menganggap segala sesuatunya menjadi mudah,
tidak peduli dengan harapan dan janji2 kosong yg kamu berikan,
aku mungkin tak sepintar wanita lainnya dalam menghadapi masalah hati,
menganggap suatu hubungan berdasarkan suka sama suka,
tidak, kamu pasti salah mengerti dengan apa yg kumaksud
aku bukan termasuk wanita modern yg bisa dengan ringan menjadikan
sesuatu hubungan mengalir tanpa ada komitment diantaranya
kamu mau, saya mau ... selesai
maaf bukan seperti itu yg kumaksud
itu sebabnya mengapa aku menjadi tersakiti hingga sedemikian rupa
ternyata selama ini kamu telah salah mengartikannya
aku tak pernah menghendaki hal ini terjadi lagi padaku
mungkin memang aku tidak cukup berhati-hati terhadapmu
hingga aku menganggap kamu serius dengan niatmu
apa yg kamu pernah utarakan tentang mimpi2mu bersamaku
hingga di akhir hayat kita nanti
ternyata hanya ucapan yg begitu ringan keluar dari bibirmu
atau mungkin dirimu sengaja menguji kemampuanmu dalam memikat hati wanita
atau mungkin dirimu menggunakan sesuatu mantra untuk membuatku menjadi seperti sekarang ini
aku tak tahu, hanya Tuhan yang Tahu
yang kutahu adalah sebelumnya diriku tak seperti ini
tidak mudah termakan rayuan gombal lelaki bagaimanapun kesepiannya aku
setiap mengingat semua itu,
aku hanya bisa menangis dan menyesal
kenapa aku begitu bodohnya telah tertipu
sekian puluh tahun lamanya kutak pernah lagi menangis
walau seberat apapun derita dan cobaan yg menimpaku
kenapa sekarang aku begitu cengeng?
mengapa aku kehilangan jati diriku yg dulu?
aku tak hendak seperti ini
tapi perih itu seakan tak pernah mau hilang
aku berusaha membuka hatiku untuk yang lain
tak menutup kemungkinan akan segala niat baik seseorang
tapi mengapa luka ini tak jua sembuh
mengapa aku terlalu takut untuk terluka lagi?
tak putus kuberharap akan kehadiran seseorang
yang bisa mencintaiku dengan tulus, begitu pula sebaliknya
seseorang yang bisa menyejukkan perasaanku
yang membuatku merasa nyaman
yang memberikan perhatian tanpa kuminta
Oooohhh seandainya ada seseorang yang seperti itu
baktiku padanya sebagai pengejawantahan dari baktiku kepadaNya
akan kubasuh kakinya dengan lembut dan penuh kasih
tak akan kubiarkan dia menderita dan lelah
Ketika kamu pernah katakan bahwa dirimu adalah seseorang yang lembut dan penuh kasih
aku banyak berharap, inilah dia pasangan hidupku
tapi ternyata semua adalah OMONG KOSONG belaka!!!
Semakin aku tahu dirimu, semakin terlihat kesombonganmu, ke-egoisanmu ...
dan terbuka sudah semua tipuanmu
alasan2mu yang semakin kupikirkan semakin tidak masuk akal
Seorang manusia, bila dia sangat mencintai seseorang dengan sungguh2
tak akan pernah merasa risih diperhatikan
justru dia akan merasa berterima kasih sekali
dan selalu merasa rindu bila tak bertemu
tak perlu harus marah bila disapa
tak perlu merasa dikontrol jika ditanyakan keberadaannya
ternyata sejak awal memang kamu telah melakukan kebohongan2
dan seperti katamu, agar supaya aku mau menerima kamu
sebutan apa yang pantas buat orang seperti itu?
Dan ternyata alasan2mu untuk membuat dia mau membuka hatinya
kasihan karena dia belum pernah bersuami sama sekali
sendiri dan tidak memiliki anak, hanya alasan yg terlalu dibuat-buat
yang sebenarnya dirimu hanya mencoba agar kamu bisa mengambil hatinya
yang kutangkan dari sikapmu adalah
kamu merasa penasaran dan berusaha sebisa mungkin dia menerimamu
untuk kemudian jatuh cinta padamu
BOHONG BESAR ternyata ketika kau katakan bahwa kamu mencintaiku sejak 25 tahun yang lalu
BOHONG BESAR pula ketika kau katakan kau mencari2ku ketika ibumu mendesakmu untuk menikah,
Maaf aku tulis ini, karena memang aku sudah tak peduli lagi terhadap kekecewaanmu
karena kaupun tak pernah peduli terhadap rasa kecewaku
Katamu kita sudah saling memaafkan
Katamu kita tetap bersahabat
tapi sikapmu bertolak belakang sama sekali
tak pernah kau jawab sms-ku ketika aku menanyakan sesuatu kepadamu
aku tak peduli lagi perasaanmu tersakiti
karena kaupun tak pernah peduli betapa tersakitinya aku
dan aku tak perlu maafmu, jadi aku tak akan lagi mengemis maaf darimu
dan ketika kau minta maaf, aku tahu ... dirimu hanya ingin agar aku tak berbuat yang lebih ekstrim lagi
kamu terlalu pengecut untuk menerima resiko itu
Baru aku sadar, bahwa seharusnya aku tak perlu minta maaf darimu
karena aku tak pernah bersalah padamu
semua yang terjadi, ...  perasaan kecewamu adalah akibat dari ulahmu sendiri
yang membuatku menjadi bertanya-tanya untuk kemudian berusaha membuktikan dan mencari jawaban dari pertanyaan2ku
Aku tak pernah berbohong atau 'cheating' di belakangmu, semua yang aku ceritakan kepadamu adalah kebenaran
aku benar2 tulus mencintaimu, tapi apa balasan darimu? PENGKHIANATAN!!! KEJAM SEKALI!!!
bahwa kenapa kamu tak bisa membuat hubungan yang ada menjadi jelas, dengan alasan tidak ingin menyakiti hati ibumu, karena isterimu adalah wanita pilihan ibumu.
Baru kutahu sekarang dan kupikir itu hanyalah alasanmu untuk menghindari tanggung jawab thd hubungan kita.
Aku bersyukur Tuhan memberi jalan agar aku tahu pengkhianatan itu dengan membaca e-mailmu, ketika membaca itu, tahukah apa yang terjadi? Tubuhku bergetar hebat, dadaku berdesir, amat perih rasanya ...
tidak mengira dirimu mampu berbuat seperti itu terhadapku.
Kamu yang kupercaya tidak akan menyakiti hatiku
kamu yang kupercaya sebagai seseorang yang setia
ternyata hanya seorang laki-laki rendah, yang mengucapkan CINTA dengan begitu ringannya. Dan kemarahanmu adalah bukti kesombonganmu, merasa dipermalukan karena aku mengetahui apa yang kamu lakukan di belakangku. Aku merasa seperti ditusuk dari belakang ... SADIS.
Sebutan apa yang pantas bagi laki-laki seperti itu? Apalagi ketika kutahu bahwa kamu memutar balikkan fakta ketika bercerita kepadanya ttg aku. Kamu bilang aku mengejar-ngejarmu ... hhhh ... tega kamu berbuat seperti itu? Harap kau tahu, aku tidak pernah mengejarmu kamu yg memintaku untuk menerimaku dan aku hanya ingin kamu bertanggung-jawab terhadap kata2mu di awal ketika kamu memintaku menerimamu.
Sudah kukatakan aku tidak mencari kesengangan, aku tidak mau bermain-main dengan masalah hati, aku mencari pasangan hidup, mencari seseorang dimana aku bisa berbagi cerita yang akan menemaniku sampai di akhir hayatku nanti.
Bukan seseorang yang hanya untuk melampiaskan kebutuhan biologis semata-mata, tapi seseorang yang selalu ada jika aku membutuhkannya dan seseorang yang membutuhkan aku dimana dia membutuhkan.
Aku siap berkorban apa saja bagi dia demi langgengnya hubungan. Akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan komitment yang ada. Tidak sekedar main-main. Sifat2 baik, semua orang bisa menerima, tapi sifat2 buruk tidak semua orang bisa menerima dan aku berusaha untuk menerima keburukan2 kamu, selalu berusaha untuk memperbaiki hubungan. Namun jika niat baik untuk memperbaiki hubungan itu tak ada padamu, tak ada gunanya. Lebih baik kita tak perlu saling kenal lagi, lupakan jika hanya akan menyebabkan luka. Itu yang kumaksud. Tetapi nampaknya dirimu hanya mencari teman untuk bersenang-senang semata-mata, dan selalu menghindari masalah. Kamu tak cukup tegar buatku, karena aku butuh orang yang kuat lahir dan bathin. Bukan seseorang yang tak dapat mengontrol emosi yang selalu meledak-ledak jika marah. Seharusnya sebagai orang yang jauh lebih tua dariku kamu dapat bersikap bijaksana ... ini tak ubahnya seperti anak kecil yg ketakutan jika ketahuan berbohong dan untuk menutupinya akhirnya emosi yang keluar. Kamu terlalu takut menghadapi kenyataan yang terjadi, hingga pada akhirnya mencari jalan yang paling aman, menghindar. Semoga Tuhan membuka kesadaranmu ...