Kamis, 27 September 2012

Disini aku bisa bercerita tentang segala hal, tentang perjalanan hidupku
Tuhan, disini pula aku dapat menumpahkan seluruh perasaanku, baik kebahagiaanku maupun penderitaanku
aku tahu Engkau mendengar semua isi hatiku
biarlah terjadi apa yang harus terjadi jika memang itu adalah kehendakMu
aku percaya dan yakin bahwa segala hal yang kualami adalah demi kebaikanku sendiri
walau aku belum mengerti hikmah apa yang ada dibalik semua peristiwa ini.

Tuhanku, dalam diam aku menangis
tidak!aku bukan menangis karena meratapi apa yg sudah terjadi
atau menyesali apa yang pernah kualami,
kembali lagi karena semua itu adalah anugerahMu untukku
aku tak menyesali cinta yang datang dalam hatiku
aku hanya menyesali kenapa aku begitu mudah tertipu
oleh kata-kata manis yang begitu meyakinkan
namun aku sadar, seandainya cinta itu tidak hadir
aku tak akan semudah itu ...
CINTA adalah karuniaMu, yang harus kujaga dan kupelihara
walau dia tidak bisa memberi CINTA seperti yang aku berikan padanya
tapi tidakkah CINTA bukan mesti untuk bersatu?
Tuhan, ikhlasku hanya untukMu ... aku terima semua yang telah Engkau berikan kepadaku
walau begitu terpuruk aku karenanya,
tapi Engkau Maha Mengetahui apa yang akan terjadi kemudian
seperti keterpurukanku di masa-masa lalu
aku memahaminya ... sungguh!
Memang kurasakan ini lebih berat daripada apa yang telah kualami sebelum-sebelumnya,
tapi aku tahu, Engkau tak akan memberikan cobaan dimana aku tak akan kuat untuk menghadapinya.
Engkaulah Hakim Yang Maha Tinggi dan Maha Adil
aku pasrahkan segalanya hanya kepadaMu ya Allah ya robbi ...
aku tak akan menghujat ataupun dendam kepada dia yang telah begitu menyakiti perasaanku
aku akan selalu berdoa, semoga dia mendapatkan kebahagiaannya ...
semoga kebaikan-kebaikanlah yang dia terima dalam hidupnya
karena aku mencintainya dengan sungguh-sungguh
walaupun dia tak pernah lagi peduli bahkan tiada mengingat kebaikan-kebaikanku terhadapnya,
biarlah ... aku melakukannya dengan ikhlas dan tidak mengharap balasan apapun darinya
tapi aku disini akan mengingat segala kebaikan-kebaikannya, dan menghapus segala kemarahan2ku terhadapnya ... selalu berusaha untuk selalu bersikap lembut dan baik terhadapnya ...
Aku akan berusaha untuk tetap selalu tersenyum dalam menghadapi penderitaan ini,
mencoba untuk tetap kuat dan tegar, walau duka dan lara ini begitu menyesakkan dada.
Aku hanya berharap bahwa suatu saat dia akan sadar dan terbuka hatinya, sadar akan apa yang telah dilakukannya bukan hanya kepadaku tapi terutama kepada anak-anaku, dan meminta maaf kepada mereka.
Beri aku selalu kekuatan untuk tetap terus berjalan dalam membesarkan mereka dan menghantarkan mereka pada cita2nya.
Beri aku kekuatan walau harus menghadapi semua ini seorang diri, tanpa ada dia yang kucintai disisiku. Berikan petunjuk baginya untuk mendapatkan cinta sejatinya ... agar dia mendapat kebahagiaanya.
Bila menurutnya aku tak dapat membuatnya bahagia, tak apa ... aku bisa mengerti ... mungkin menurutnya aku terlalu cerewet, terlalu merepotkan, terlalu membuat tak nyaman ... aku terima semua itu dengan jiwa besar ... aku cuma ingin dia bahagia ... mungkin kebahagiaan itu akan bisa didapatkannya dari wanita lain. Semoga dia akan menemukannya ... aku memang bukan seseorang yang istimewa baginya, aku hanya seorang perempuan biasa, yang kebetulan memiliki cinta yang luar biasa untuknya. Hingga mungkin membuatnya tak nyaman dan merasa terganggu. Aku ikhlas ya Allah ... karena semua ini bukan kehendakku melainkan kehendakMu. Dan hanya EngkauYang Mengetahui, mengapa dia menjadi sangat berubah seperti itu. Terutama setelah aku mengetahui semua apa yang telah dilakukannya di belakangku. Setelah mendapat harapan dari perempuan lain. Mungkin dia malu terhadapku dan bersikap seperti itu untuk menutupi rasa malunya, menutupi kelemahannya. Mungkin juga karena dia tidak berhasil mendapatkan hatinya, hingga begitu menyalahkanku karena kegagalannya. Mungkin dia terlalu angkuh untuk mengakui kesalahannya karena dia telah terlanjur berjanji padaku. Dan untuk menghindar dari tuntutan dalam menepati janjinya, dia memvonis bahwa semua ini kesalahanku. Tak apa ya Allah, aku terima semua ini, jika memang benar aku yang bersalah, aku terima bila itu memang keputusanMu. Aku tidak ingin membela diri, karena aku percaya bahwa Engkau adalah sumber dari Kebenaran yang Sejati. Mungkin karena sikapku terhadapnya telah melenyapkan harapannya untuk memperoleh hati wanita itu. Yaaa ... semua serba mungkin karena dia pernah mengatakan bahwa aku telah bertindak bodoh karena hal itu. Ya Tuhan, aku hanya ingin bersikap jujur terhadapnya dan mengutarakan apa yang sesungguhnya kurasakan. Aku tidak ingin berbohong padanya, mungkin memang kejujuran itu telah membuatnya terluka, dan menyinggung perasaan serta harga dirinya sebagai seorang lelaki. Hanya Engkau Yang sesungguhnya Mengetahui hal itu.