Minggu, 04 Desember 2011

Aku ingin menulis apapun yang ingin kutulis,
apa hakmu melarangku menulis?
Toh sudah tidak ada apa2 lagi diantara kita,
tak perlu aku menuruti setiap permintaanmu,
apalagi jika memang sudah tiada hubungan lagi diantara kita
dan sepertinya kita sudah tak berteman lagi,
aku tak peduli lagi apakah kamu akan tersinggung atau tidak
tak perlu lagi aku menjaga hati dan perasaanmu,
seperti kau tak mau peduli dengan perasaan dan hatiku lagi
ya ... tak ada gunanya aku masih menganggapmu teman
dan selayaknya orang sepertimu tak pantas dianggap teman
seorang teman walaupun bukan teman dekat
akan selalu ada jika dibutuhkan
nyatanya tidak begitu dengan dirimu
jadi untuk apa juga menganggapmu teman
karena kamu hanya sebuah kerikil tajam dalam kehidupanku
dan tak perlu lagi aku menghargaimu
bagaimana aku bisa menghargaimu jika dirimu tak pernah menghargaiku?
pengorbanankupun tak pernah kau hargai
aku melihat dirimu hanya memanfaatkanku
ternyata begitu kerdil dan piciknya dirimu,
semoga Tuhan membuka mata hatimu
dan membuatmu sadar akan semua yang telah kamu lakukan padamu
Tuhan tidak tidur dan selalu mencatat semua perbuatan manusia
suatu saat nanti kau akan terbuka dan menyadari
betapa buruknya kau telah perlakukan aku
dan ketika kau sadar, segalanya sudah terlambat sama sekali
kemudian kau akan menyesal dengan amat sangat
karena tak akan ada gunanya lagi penyesalan ketika semua telah terjadi
karena apa yg kau lakukan bukan hanya menyakitiku
tetapi ada 3 manusia yg tersakiti olehmu disini
dimana 2 dari ketiganya adalah manusia2 muda yg belum mengerti apa2
mereka hanya memiliki harapan, harapan terhadapmu
tetapi dengan begitu menyakitkannya telah kau kecewakan.