Jumat, 23 Desember 2011

BROMO


























APA HAKMU?

Aku sungguh tidak mengerti
apa hakmu melarangku untuk
menulis apa yang ingin kutulis
apa yang ada dalam hatiku
kenapa? takut rahasiamu terbongkar?
kalau memang demikian
kenapa kamu berani bermain api?
aku tak ingin ada rahasia diantara kita
aku ingin semua serba terbuka dan jujur
agar tiada masalah di kelak kemudian hari
aku tak ingin menjadi orang yang munafik
tidak perlu segala macam alasan bila
kamu hanya ingin mempermainkan perasaanku
yg seperti inilah yg aku tidak suka
kalau pada akhirnya akan saling menyakiti
kenapa tidak kau ungkapkan sejak pertama
bahwa dirimu hanya ingin bersenang-senang
tidak lebih
kamu takut jika tak berhasil mendapatkanku?
takut jika aku menolakmu?
betapa piciknya kamu
dengan caramu itu, kau telah begitu dalam
melukai perasaanku
karena aku tidak pernah sedikitpun ingin bermain-main
dalam hal yang satu ini.
aku bukan pemain cinta
aku bukan wanita yg suka bersenang-senang untuk masalah yg satu ini
aku menerima kamu karena memang aku ingin serius
melangkah ke depan
menuju jenjang yang selanjutnya
dan betapa salahnya aku telah mempercayaimu
percaya bahwa kamu berniat baik
dan tidak akan mempermainkanku
betapa busuknya kamu
telah dengan begitu rupa menodai kepercayaanku
menusukku dari belakang
mengkhianati ketulusanku
walau mungkin kumaafkan perbuatanmu
tapi tidak mudah bagiku untuk melupakan itu
luka ini tak mudah terobati kawan
kamu bilang selalu memikirkanku dan anak2ku
ternyata BULSHIT semua!!!
Gombal Amoh!!!
Begitu mudahnya kamu meluncurkan kata-kata cinta
bukan cuma kepadaku
tapi kepada perempuan itu
betapa bodohnya aku yang telah begitu percaya kepadamu
tak salah jika kamu sama saja seperti sahabatmu yg satu itu
dan kamu tak perlu menolak pendapatku
karena semua bukti sudah jelas dan nyata
jika tak ingin aku beranggapan demikian
jangan lakukan 'cheating' di belakangku
aku benci pengkhianat
kamu selalu gembar-gembor bahwa pengkhianat harus dibunuh
apakah kamu bukan seorang pengkhianat?
bunuhlah dirimu sendiri
makanlah kata-katamu sendiri
Yang kusesali sekarang adalah kebodohanku sendiri
mengapa aku begitu mempercayaimu?
Apa yg kupertahankan dan kujaga selama ini
telah kau renggut dengan begitu pandainya,
dengan kata-kata semanis madu
dengan buaian impian2 semu
B.U.L.L.S.H.I.T!!!!!
membuatku tak akan pernah lagi percaya terhadap makhluk yang berjenis LAKI-LAKI
Apa yg begitu kuhormati dengan teguh
begitu mudahnya terenggut olehmu
permintaan maafmu hanya untuk menjaga
agar aku tidak mengumbar keburukan2mu
permintaan maafmu 'amung lamis'
dan aku tidak akan percaya lagi dengan permintaan maafmu

Jadi ... kamu tidak berhak melarangku untuk menulis di sini
tentang apa yang mau aku tulis tentang kamu
karena apa yang kutulis adalah realita
kenyataan yang pernah aku alami
dan bagaimana kamu menurutku
aku juga tidak pernah melarangmu menulis apa saja tentang aku
aku punya bukti tentang kamu
dan tentang apa yang kamu lakukan terhadapku
bagaimana kamu mengkhianatiku
semua aku simpan
dan
kalau kamu menyanggahnya
kamu tak akan bisa berkelit

Kenapa kamu takut?
Takut aku akan mengobrak-abrik keluargamu?
Oooohhh ... aku tidak bodoh
dan aku bukan manusia rendah seperti itu
aku yakin, suatu saat mereka akan tahu dengan sendirinya
Karena Tuhan tidak tidur, sayang
aku tidak akan melakukan perbuatan rendah seperti itu
karena itu akan berarti aku akan sama sepertimu
yang telah menyakiti perasaan keluargaku,
anak-anakku
yang telah begitu percaya kepadamu
bahwa kamu orang yang baik
Tidak! Aku bukan manusia rendah sepertimu
yang bisa seenak-enaknya mempermainkan perasaan anak-anak
bukan seorang yg dengan mudah bisa melukai hati anak-anak yg tidak berdosa
Suatu saat, mereka ... anak-anakmu, akan tahu dengan sendirinya
bagaimana bejatnya Bapak mereka
Kini aku mengerti, kenapa mereka tidak mau tinggal denganmu
......